Thursday, April 24, 2008

Ubat untuk Syaitan dan Iblis

Membaca satu email hari agak lucu tetapi terdapat satu amalan yang dituntut didalam islam.

Menurut email tersebut
Menurut sebuah Kitab syaitan dan iblis sering sakit, luka patah tangan dan juga pelbagai penyakit. Kecederaan ini biasanya berlaku ketika seseorang mambaca quran, atau bilal melaung azan dari masjid masjid dan apabila azan atau bacaan quran berkumandang di corong
corong speaker maka bertempiaran dan lintang pukang syaitan dan iblis melarikan diri dari mendengar suara azan atau bacaan quran.

Semasa melarikan diri mereka sering terlanggar bukit, pokok, bangunan serta mengalami
kecederaan yang serius. Maka datanglah ketua Hadhari mereka dan berpesan menyuruh
mereka pergi ke rumah orang islam dan carilah mereka yang kencing berdiri, lalu ambil dan air kencing itu disapu ditempat yang luka.

Maka akan sembuhlah kecederaan kelukaan dan penyakit mereka dengan cepat.
Jadi kesimpulannya silalah kencing berdiri untuk merawat syaitan dan iblis yang luka tanpa bayaran

Wallahu Alam....
saya tak pasti samaada cerita diatas benar atau dongeng. Any comment??

4 comments:

Anonymous said...

Al Imam Al Bukhari rahimahullah ketika membawakan hadits Hudzaifah yang menerangkan Rasulullah kencing berdiri sebagaimana telah lewat di atas, beliau mengatakan dengan judul bab (Bolehnya) Kencing Berdiri dan Duduk.
--Perihal Rasulullah kencing berdiri boleh dilihat di dalam shahih bukhari, maka perlulah dikathui masalah ini masih menjadi perselisihan adapun pendapat yang kuat(Wallauhu 'aqlam) bolehnya kencing berdiri ketika ada halangan untuk melakukannya dengan duduk. maka dengan ini terbukti lah yang kisah tersebut adalah palsu rekaan orang-orang bodoh dalam agama kerana rasulullah sendiri pernah melakukannya--

Anonymous said...

mmm.. minta saudara/i anonymous kongsi untuk kita semua hadis penuh dari Al Imam Al Bukhari rahimahullah yang membawakan hadits Hudzaifah tersebut. Menarik ni. terima kasih.

Anonymous said...

mungkin sedikit maklumat lagi
Di dalam kitab Zaadul Ma'ad karya Ibnul Qayyim jilid 1 halaman 43 disebutkan bahwa dalam kebanyakan kasus, Rasulullah SAW kencing sambil duduk dan tidak berdiri. Namun ada kalannya beliau kencing sambil berdiri.

Dalilnya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah radhiyallahu 'anha, di mana beliau berkata,

قالت عائشة رضي الله عنها:‏ من حدثكم أن النبي صلى الله عليه وسلم كان يبول قائمًا فلا تصدقوه ، ما كان يبول إلا قاعدًا

"Siapa yang bilang bahwa Rasulullah SAW kencing sambil berdiri, jangan dibenarkan. Beliau tidak pernah kencing sambil berdiri."

walaupun diriwayatkan oleh Huzaifah dan dishahihkan oleh Al-Imam Muslim, disebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah kencing sambil berdiri.

Demikian juga dengan kasus beberapa shahabat beliau yang diriwayatkan pernah kencing sambil berdiri. Di antaranya adalah Umar bin Al-Khattab ra yang diriwayatkan oleh Zaid, "Aku pernah melihat Umar kencing sambil berdiri." Riwayat ini dishahihkan oleh para ulama.

Sebagian ulama mengatakan bahwa adanya riwayat yang shahih tentang Rasulullah SAW pernah kencing berdiri menunjukkan bahwa kencing sambil berdiri bukan perbuatan haram. Sebagian lagi mengatakan bahwa saat itu beliau terpaksa melakukannya. Dan sebagian lagi mengatakan bahwa kencing sambil berdiri akan melancarkan air seni.

Al-Imam Asy-Syafi'i berkata bahwa kebiasaan orang arab apabila air seninya kurang lancar adalah dengan cara kencing sambil berdiri.

Lepas dari motivasinya, yang jelas ada riwayat yang shahih bahwa Rasulullah SAW pernah kencing sambil berdiri. Padahal ada riwayat dari Aisyah yang menolak kebenaran bahwa Rasulullah SAW pernah kencing sambil berdiri.

Dengan adanya dua dalil di atas yang saling berbeda, makathariqatul-jam'i yang dilakukan oleh para ulama adalah bahwa apa yang dikatakan Aisyah ra memang benar, namun hal itu sebatas apa yang beliau ketahui di dalam rumah. Tidak ada jaminan bahwa di luar rumah, Rasulullah SAW tidak kencing sambil berdiri.

Sehinggapara ulama tidak mengharamkan kencing sambil berdiri, namun mereka hanya memakruhkannya. Di antara mereka yang tidak mengharamkan kencing sambil berdiri adalah Ibnu Hajar Al-'Asqallani dan Al-'allamah Syeikh Nasiruddin Al-Albani rahimahullah.

Al-Hafidz Ibnu Hajar di dalam kitabnya, Fathul Bari, mengatakan bahwa tidak ada satu pun hadits tentang larangan kencing sambil berdiri yang berderajat shahih.
Sdangkan Al-'allamah Syeikh Nasiruddin Al-Albani rahimahullah mengatakan bahwa hadits yang berbunyi, "Janganlah kencing sambil berdiri" adalah hadits yang dhaif. Sehingga tidak ada larangan untuk kencing sambil berdiri bila tidak khawatir terkena najis.

Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Anonymous said...

rasanya tak perlu lagi kot.. pem'blog' dah bawakan hujah yang kuat dari ulama seperti Ibnu hajar dan syeikh albani

Tekan

Tekan